WILUJEUNG SUMPING

WILUJEUNG SUMPING KASADAYANA........ SEMOGA BERMANFAAT.. AMIN..

Jumat, 07 Januari 2011

Dalam Cengkraman Asing


DALAM CENGKRAMAN ASING

Pertambangan Dan Perminyakan : Menjadi Miskin Di Negeri Kaya
Negara Indonesia kaya akan budaya dan hasil bumi yang melimpah ruah. Buktinya Negara-negara asing banyak yang berdatangan ke Indonesia dengan berbagai banyak alasan, tetapi satu tujuan memanfaatkan karunia allah yang tidak ternilai harganya.Dari merdeka sampai sekarang yang sudah beberapa kali ganti pemimpin bangsa tetap saja Indonesia tidak makmur. Pertanyaannya, apakah tidak cukup dengan nikmat allah yang telah kami berikan? Dalam al qur’an dengan jelas menerangkan “AKU akan melebihkan nikmat yang telah AKU berikan kepada engkau apabila kamu bersyukur”. Karena kebanyakan orang apabila di berikan nikmat yang begitu besar akan lupa dengan siapa yang telah memberikannya maka dari itu kebanyakan orang jarang bersyukur. Bercerminlah ke dalam air yang jernih apabila kita bercermin ke dalam air yang keruh jelas tidak akan kelihatan Indonesia itu sudah sejauh mana kita melangkah, sejauh mana kita memperindah diri. Lihatlah kerajaan Saudi Arabia wilayahnya tandus, hujanpun enggan turun utuk sekedar mampir sebentar saja.Tapi kenapa mereka sangat maju dari 1 hasil bumi saja, yaitu minyak. Indonesia dengan berbagai hasil bumi ko tidak maju-maju, apakah kita sebagai penyuplai saja bagi Negara-negara lainnya. Malulah kita sebagai anak bangsa melihat Negara singapura yang luas wilayahnya sangat kecil apabila di bandingkan dengan Negara kita.Semakin hari mereka semakin maju padahal wilayahnya juga bisa di bilang tidak ada dapat harta dari mana mereka?Perlu di pertanyakan kebenarannya buat kita jadikan bahan pertimbangan Negara kita kedepannya.
Indonesia merupakan Negara k 4 penghasil minyak terbesar di dunia yang patut kita syukuri keberadaannya.Hasil bumi tersebut banyak tersimpan di dalam tanah yang sampai sekarangpun tidak habis-habis kita pakai oleh berjuta-juta umat manusia setiap harinya.Pertambangan dan perminyakan Indonesia merupakan hasil bumi yang paling banyak kita milki akan tetapi merupakan bidang yang paling digarap oleh Negara-negara asing dengan 85,4 % dari 137 konsensi pengelolaan lapangan migas. Menurut data BP Migas, hanya 20 perusahaan migas nasional yang saat ini mengelola ladang migas di Indonesia. Bahkan ada kemungkinan bahwa dengan berbagai kepemilikan saham, pihak asing menguasai 100 % ladang migas di Indonesia sehingga pantas saja kita yang memilki kenapa harus bayar mahal-mahal untuk kebutuhan kita sehari-hari, masa kita bertamu di rumah sendiri…
Pada masa orde baru, hampir semua ladang yang kita milki dikuasai oleh perusahaan minyak asing raksasa sehingga kita hanya sebagai penyuplai buat orang lain. Namun pada zaman sekarang ini, sector industry hilir migas pun diberikan kepada perusahaan-perusahaan swasta baik asing maupun lokal. Hasilnya, banyak bermunculan pompa-pompa bensin merk asing seperti shell, petronas, total dan sebagainya. Hal ini akan dapat berdampak pada naiknya harga BBM akibat di cabutnya subsidi BBM. Buktinya harga BBM dulu tidak terlalu mahal tetapi semenjak beberapa tahun ke belakang harga BBM naik dua kali lipatnya sampai sekarang.di perkirakan juga beberapa tahun ke depan akan naik harganya seiring dengan semakin bertambahnya kebutuhan konsumen yang meningkat di iringi dengan jumlah hasil bumi yang semakin sedikit. Karena yang kita tahu bahwa hasil bumi berupa minyak dan gas tidak dapat di perbaharui apabila sudah habis kembalilah kita ke zaman dulu tapi itu tidak mungkin karena keadaan dahulu sama sekarang berbeda jauh. Sudah berapa persen wilayah yang berada di dunia ini di tumbuhi dengan bangunan-banguna beton yang kokoh dan hampir menutupi tanah.
Produksi migas yang dihasilkan dari berbagai blok migas yang terdapat di wilayah kita sebagian besar diekspor hanya untuk melipatgandakan devisa Negara bukan utnuk menghematnya dan untuk di kelola sendiri. Bukankah bila di kelola sendiri juga dapat menghasilkan devisa sekaligus mensejahterakan rakyat? Karena dengan di kelola sendiri bahan yang di hasilkanpun tidak akan terlalu mahal.tetapi apabila di ekspor terus menerus dapat menyebabkan krisis energi yang merugikan rakyat. Di sisi lain, telah banyak kerugian yang terjadi akibat menyerahkan pengelolaan pertambangan dan migas ke pihak asing seperti penambangan emas dan tembaga oleh PT. Freeport. Pertaminapun tidak dipercaya untuk mengelola blok-blok migas seperti di Cepu.
Nasib serupa juga dialami dalam bidang batubara, yang pengelolaanya masih didominasi oleh pihak swasta seperti Bumi Resources Tbk. Salah satu alasan mengapa pihak asing yang banyak menguasai penambangan dan perminyakan di Indonesia adalah dikarenakan teknologinya yang mahal.Hal ini menjadi kurang relevan jika dibandingkan dengan masa pengelolaan oleh pihak asing. Sebenarnya Indonesia dapat membeli alat-alat yang canggih yang sekiranya menunjang untuk pengelolaan hasil bumi yang kita miliki akan tetapi para pemimpin kita lebih mementingkan kepentingan dirinya sendiri daripada tugasnya yang dia emban. misalkan dengan meminta kenaikan gaji atau jalan-jalan ke luar negeri dengan dalih study banding. Seharusnya mereka malu dengan guru-guru dan para pengajar anak bangsa yang bertugas mencerdaskan anak bangsa, mereka bekerja dengan gaji yang tidak sebanding dengan kontribusi yang mereka berikan.Lain halnya dengan para pemimpin bangsa kita gaji yang mereka terima tidak sebanding dengan kontribusi yang mereka berikan.
Neoliberalisme Pengelolaan Migas
Dulu, Petronas pernah belajar dari Pertamina tentang konsep pengelolaan migasnya.Namun sekarang ini, Petronas lebih maju dari Pertamina.Hal ini disebabkan Pertamina yang dikelola secara korup. Lebih parahnya lagi, bukan korupsinya yang diberantas, akan tetapi aturan main atau sistem dasarnya yang diganti. Di era Megawati melalui UU Migas No. 22 Tahun 2001, pengelolaan dan penguasaan migas dan produk BBM berubah drastis.Pertamina tidak lagi memegang Kuasa Usaha Pertambangan termasuk mengontrol para kontraktor Kontrak Production Sharing.Bahkan saham Pertamina bisa dijual dan dimiliki siapa saja.
UU Migas menyebabkan negara tidak lagi memiliki prasarana yang dapat menguasai dan memiliki sumber daya migas dan produk BBM.Hal ini sangat bertentangan dengan Pasal 33 UUD 1945.Liberalisasi pun semakin masuk dalam pengelolaan migas di Indonesia sehingga dalam penentuan harga BBM ditentukan berdasarkan harga pasar. Salah satu cara masuknya neoliberalisme adalah dengan menghancurkan pengelolaan BUMN-BUMN strategis dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dengan cara memprivatisasinya. Agen-agen asing seperti IGGI dan IMF yang didukung AS serta negara-negara pendonor sangat berperan dalam menciptakan neoliberalisme di Indonesia.Hal ini ditambah lagi dengan bantuan wakil rakyat di DPR dalam mengesahkan Undang-undang yang pro neoliberalisme.
Revolusi Lahan
Revolusi lahan dilakukan dengan cara dimana negara menyerahkan seperlima lahan negara kepada petani-petani miskin di Bolivia. Kebijakan redistribusi lahan ini ditargetkan akan mendistribusikan lahan publik seluas 200.000 km2 dalam 5 tahun. Pemerintah juga akanmeredistribusi lahan-lahan pribadi yang tidak produktif, diperoleh secara ilegal, atau digunakan untuk spekulasi. Apakah indonesia akan mengikuti langkah Bolivia tersebut?
UU Mineral dan Batubara yang omong kosong saja
Dengan adanya UU Minerba No. 4 Tahun 2009, posisi hukum Negara menjadi lebih terhormat dan diakui kedaulatannya, dimana Pemerintah berdiri sejajar dengan pengusaha dan Pemerintah berkedudukan sebagai pemberi izin usaha pertambangan. UU Minerba ini mengakhiri Kontrak Karya, Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara dan Kuasa Pertambangan.Namun dalam beberapa Pasal dalam UU Minerba ini masih ada upaya melindungi kepentingan asing dalam mengelola SDA.
Dengan melihat bangsa kita yang sudah jadi begini, apakah kita akan berdiam diri saja sebagai penonton ataukah kita akan menjadi actor sebagai pemeran utama?   Jawabannya ada pada diri kita masing-masing jangan banyak omong buktikanlah dengan perbuatan. Perkataan saja tidak akan menggoreskan sejarah yang dapat di kenang. Belum terlambat untuk menjadikan Negara ini jadi lebih baik contohlah dari rosul kita yang membrikan kontribusi yang sangat besar bagi umat manusia. Teruslah berusaha menjadikan negara ini lebih baik walaupun sedikit demi sedikit tapi berarti…
By : nurdin rismansyah
09660042
Sumber:
file:///J:/RESUME%20BUKU%20%20%20%E2%80%9CDI%20BAWAH%20CENGKERAMAN%20ASING%E2%80%9D%20KARYA%20%20%20WAWAN%20TUNGGUL%20AMETUNG%20%C2%AB%20Danang%20Prasetya%20Widodo%27s%20Blog.htm
file:///J:/royalti-freport-paling-rendah-di-dunia-bukti-negara-ini-dalam-cengkeraman-asing.htm
file:///J:/showthread.php.htm
file:///J:/indonesia-dikuasai-asing.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar